Menggali Potensi Unggulan di Kabupaten Dogiyai, Deiyai, Paniai dan Nabire

artikel 6

Provinsi Papua memiliki 28 kabupaten dan satu kota. Meskipun telah terjadi pemekaran provinsi, untuk saat ini, Komda Papua masih satu yaitu Komda Papua. Wilayah Komda Papua terbagi menjadi beberapa wilayah diantaranya wilayah pegunungan, pesisir dan rawa.

Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan potensi di tiga kabupaten yang merupakan wilayah kerja penulis yaitu di kabupaten Dogiyai, Deiyai dan Paniai dengan produk unggulannya. Selain itu, ada beberapa faktor kendala dan juga peluang.

I. Analisis Ekonomi Kerakyatan Kabupaten Dogiyai

1.1 Produk Unggulan

Ada delapan komoditi sekaligus potensi produk unggulan di kabupaten Dogiyai.

Penulis bagi dalam dua kategori: tanaman dan ternak.

Tanaman potensial berupa umbi-umbian: (i) Ubi Jalar, (ii) Kopi, (iii) Jagung, (iv) Markisa, dan (v) Sayur-sayuran, Buah Merah dan rajutan terutama Noken Anggrek.

Ternak (vi) berupa Babi, (vii) Unggas.

Dari sekian komoditi unggulan dijadikan produk unggulan kabupaten (Prukab) di kabupaten Dogiyai. Hasil penilaiannya kemudian diolah dan disajikan pada tabel. Komoditi yang mempunyai total nilai tertinggi adalah komoditi ubi jalar, buah merah, kacang tanah, kopi, dan noken anggrek.

Pada paparan berikutnya merupakan analisis mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat terkait usaha komoditi tersebut.

1.2 Skor Nilai Menurut Jenis Produk di Kabupaten Dogiyai

No. IndikatorSkor Nilai Prukab
Ubi JalarKopiJagungMarkisaSayur-Sayuran
1Berbasis pada potensi sumber daya lokal0,4900,5210,5680,5810,200
2Memiliki pasar lokal dan ekspor0,2980,3500,0910,0930,200
3Produknya dapat mendorong tumbuhnya berbagai kegiatan ekonomi lainnya0,3140,1880,2050,3720,200
4Memiliki dukungan sumberdaya manusia yang memadai0,4900,5210,5680,5810,556
5Memiliki kelayakan ekonomi dan finansial0,3140,1880,2050,2090,356
6Mempunyai daya saing tinggi, baik lokal maupun ekspor0,3140,1880,0910,0930,200
7Ketersediaan infrastruktur dalam mendukung produk unggulan ini0,1650,3330,2050,2090,356
8Kebijakan Pemda (Perda) tentang produk unggulan kabupaten0,176  0,188 0,205 0,209 0,200 
9Penyerapan tenaga kerja0,3140,3330,2050,2090,200
10Preferensi pengusaha dalam berinvestasi0,2980,1880,3640,2090,200
11Pendapat masyarakat atas produk unggulan ini0,3140,5000,3640,3720,356
12Potensi lahan dalam mendukung produk unggulan ini0,3140,1880,3640,2090,356
13Menggunakan potensi teknologi tepat guna dalam mendukung produk unggulan ini0,2820,1880,2050,2090,200
Total Skor4,0823,8713,6363,5583,578
Ranking12354

1.3 Analisis Faktor Pendukung

Terdapat beberapa faktor yang mendukung pengembangan ubi jalar di kabupaten Dogiyai.

  1. Usaha komoditi ubi jalar berbasis pada potensi sumber daya lokal dan potensi lahan yang sangat luas, sehingga mendukung pengembangan produk unggulan tersebut. Potensi ini faktor utama yang berpengaruh besar terhadap dukungan pengembangan komoditi ubi jalar, kopi, buah merah, sayur mayur, kacang tanah dan noken anggrek serta ternak sapi dan babi di kabupaten Dogiyai.
  2. Memiliki dukungan sumber daya manusia yang cukup memadai. Masyarakat di kabupaten Dogiyai sudah mempunyai pemahaman yang memadai mengenai usaha komoditi ini, sehingga relatif mudah untuk mendorong masyarakat dalam upaya pengembangan komoditi ini.
  3. Penyerapan tenaga kerja cukup tinggi pada usaha ubi jalar dan lainnya. Hal ini yang diperkirakan berpengaruh terhadap pendapat masyarakat yang cenderung menyetujui pengembangan produk tersebut. Hal ini juga menjadi faktor penting dalam mendukung pengembangan ubi jalar dan lainnya di kabupaten Dogiyai.

Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui dengan adanya  lahan yang didukung dengan potensi sumber daya manusia yang ada di kabupaten Dogiyai. Hal ini diharapkan dapat memacu pengembangan komoditi unggulan ubi jalar. Beberapa faktor yang penulis sebut di atas merupakan poin utama pendukung pengembangan ubi jalar sebagai produk unggulan di Dogiyai.

1.4 Analisis Faktor Penghambat

  1. Kebijakan pemerintah daerah (Pemda) menurut penulis belum sepenuhnya mendukung pengembangan produk tersebut. Kebijakan daerah sangat diperlukan guna memberikan iklim yang kondusif bagi masyarakat dan pihak lainnya yang berminat mengembangkan komoditi ubi jalar dan lainnya.
  2. Ketersediaan infrastruktur belum memadai untuk mendukung pengembangan produk unggulan tersebut. Minimnya sarana dan prasarana pendukung pengembangan produk unggulan. Keterkaitan antara poin satu, dua sangat berpengaruh terhadap pengembangan potensi lokal lainnya.
  3. Belum sepenuhnya mendapat dukungan serta perhatian penuh dari seluruh stakeholder yang memang benar-benar fokus di sektor pengembangan ubi jalar.

1.5 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penilaian terhadap beberapa kandidat produk unggulan, diketahui bahwa komoditi ubi jalar dan lainnya sebaiknya dikembangkan sebagai Prukab Dogiyai, untuk mengakselerasi pengembangan ubi jalar. Untuk itu, Pemda dan seluruh stakeholder diharapkan dapat bersinergi melihat apa saja yang menjadi penghambat pengembangannya.

Harus ada kebijakan berupa Perda yang  dapat memberikan ruang gerak berbagai sektor bisnis yang bersumber dari sumber daya alam yang ada.